ikan patin bukan ikan
favorit saya. bukan salah ikan patinnya tentu. letak kesalahan itu ada di saya
karena tak menjadikan patin sebagai panganan favorit. ini terjadi kemungkinan
besar karena saya enggak tahu bagaimana cara memasak yang benar, bisa jadi
karena saya sudah keduluan apriori terhadap patin.. duh sungguh kasihan engkau
patin...
well, suatu hari saya
coba juga masak ikan patin. saya tahu ikan seperti ini yang tekstur dagingnya
moist / lembab enak disantap dalam kuah santan, atau kemiri, atau asam-asam.
hari itu saya menuang
tumisan bumbu kemangi ke atas ikan patin yang telah diungkep dalam air mendidih
berbumbu racik sayur asem. karena mengungkep, maka air perebusnya tak sebanyak
seperti ketika akan membuat makanan berkuah.
hal ini saya lakukan untuk membikin ikan patin
tetap lembab (saya gak suka ikan garing, rasanya seperti makan ikan asin kalau
makan ikan garing – menurut saya sih). karena diungkep maka daging ikan patin
sudah ada rasa dari kuah kaldu sayur asam tersebut.
dalam wajan lain saya
menumis bumbu agak banyak. rajangan bawang putih, bawang merah, cabe rawit,
sereh, tomat dan daun kemangi. saya bumbui gula jawa, garam dan sebongkah asam
jawa yang telah dilarutkan dengan segelas air. kemudian patin yang sudah
diungkep sebentar itu masuk ke dalam wajan. saya masak beberapa saat.
sudah, sesederhana
itu. hasilnya enggak terlalu mengecewakan untuk lidah saya.
please give it a try..
until then berkah dalem .. dan terus eksplorasi sama makananmu.. temuin asiknya duplikasi makanan dan nemuin resep baru yang lebih seru buat seleramu
until then berkah dalem .. dan terus eksplorasi sama makananmu.. temuin asiknya duplikasi makanan dan nemuin resep baru yang lebih seru buat seleramu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar