“mau makan
diacak-acak lagi aja kok ribet sih R?” suatu hari kawan saya bertanya heran
karena kebiasaan saya yang selalu menata makanan di piring sebelum tersentuh
sendok garpu.
saya tinggal di rumah
bapak ibu dan kawan-kawan rutin bertandang ke rumah, sesempatnya mereka untuk
ngobrol-ngobrol busuk dan ngobrol sampah, tapi ini seringkali memunculkan ide
gelembung sabun yang membikin saya punya kesempatan memikirkan sesuatu pelan-pelan
dan dalam-dalam untuk kemudian menuliskan keheranan-keheranan baru.
hari itu kami
sama-sama makan menu yang sama : tempe goreng dengan bumbu rendaman bawang
putih-garam-ketumbar, tumis sawi bumbu bawang putih dan minyak wijen, serta
orak-arik telur dengan bakso-jamur kuping-bacon-bawang bombay-cabe rawit.
saya menatanya dengan
cermat sementara kawan saya menumplek semuanya ke atas piring. pertanyaan kawan
saya itu justru membikin saya heran. “memangnya enggak boleh ya seseorang
meskipun di rumah menata makanan yang ingin dimakan?”
saya memikirkannya
dengan sungguh-sungguh..
dan dalam hati senang-senang saja karena
memiliki sifat rapi, teliti, detail, disiplin serta serius. ternyata hal ini nampak dalam urusan tata
menata piring makanan.
well..senengnya orang kan beda-beda..
selama gak berbenturan dengan hak orang lain.. kenapa enggak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar